6 Panduan Menjadi Orangtua yang Luarbiasa

Panduan orangtua luarbiasa untuk membantu anak menjadi pribadi yang mandiri


Meningkatkan kecerdasan, kemampuan dan kemandirian anak adalah sebuah tugas yang amat mulia bagi orang tua di dunia ini. Di mana tugas utama oran,gtua adalah mendidik, mendampingi dan membesarkan anak-anak untuk menuju kehidupan mereka yang sebenarnya di masa yang akan datang.
Berikut ada beberapa panduan dan tahapan penting yang bisa Anda terapkan untuk membantu anak-anak menuju puncak prestasi di masa yang akan datang.

1# Tingkatkan rasa percaya diri anak


Tahukah anda bahwa anak mulai membangun perasaan yang ada dalam dirinya sendiri ketika mereka masih kecil. Yaitu ketika pertama kali mereka bisa melihat orang tuanya.

Anak-anak bisa merasakan suara Anda, sentuhan Anda, bahasa dan tutur kata Anda, ekspresi Anda. Semua tindakan, ucapan dan sentuhan anda terhadap anak-anak itu sangat dipahami oleh mereka.

Tindakan dan kata-kata anda itu sangat efek terhadap kepribadian anak-anak di masa yang akan datang. Semua itu sangat bermanfaat dan membeks bagi anak anak lebih dari apapun selain dari orangtua.

Memuji anak dengan bahasa yang sangat sederhana itu mampu membuat mereka merasa bangga. Tujuan orang tua akan mampu meningkatkan rasa percaya diri dan kekuatan anak.

Kadang tanpa sadar muncul kata-kata negatif, mengomentari sesuatu yang tidak bagus, memberi komentar negatif kepada anak hal ini akan melukai jiwa mereka. Perkembangan anak-anak secara mental dan psikis juga terganggu.

Dalam berbicara kepada anak-anak, anda perlu memilih kata-kata secara hati-hati. Anak-anak perlu tahu bahwa setiap orang itu pernah melakukan kesalahan dan anda tetap menunjukkan perhatian dan rasa sayang terhadap mereka.

2# Pandanglah anak sebagai anugerah yang unik dan berharga


Pernahkah anda berpikir untuk berhenti berpikir berapa kali Anda bereaksi negatif terhadap anak-anak dalam sehari?

Berapa kali anda melakukan kritik terhadap anak-anak ketika dia melakukan kesalahan?

Tanpa sadar, kita lebih banyak melontar kritik kepada anak ketika dia melakukan kesalahan daripada ketika anak-anak melakukan kebaikan.

Sebaliknya, kita jarang  sekali memberi apresiasi dan memujinya ketika dia melakukan kebaikan dan suatu prestasi.

Jarang sekali orang tua yang mengungkapkan keistmewaan anak. Misalnya ungkapan "Engkau sangat berharga di hadapan orang tua, nak". "Kami sangat menyayangimu. Kami mengharapan engkau menjadi pribadi yang luar biasa di masa yang akan datang. Engkau adalah permata yang akan tumbuh subur dan menjadi Mentari di kemudian hari".

Ini adalah ungkapan dan kata kata ajaib yang mampu menghipnosis anak, menyihirnya untuk menjadi pribadi yang sangat berharga bagi orangtua, keluarga dan lingkungannya. Anak merasa dihargai keberadaanya. Inilah  perasaan positif yang  perlu di tanamkan pada diri anak sejak mereka balita.

Anak-anak adalah pribadi yang butuh banyak dorongan semangat dari orang tua. Mereka butuh apresiasi atas tindakan positif yang mereka lakukan setiap hari. Bukan sebaliknya, mereka mendapatkan apresiasi negatif dari perbuatan buruk yang mereka lakukan.

Padahal, seorang anak mampu melakukan yang sangat luar biasa. Mengapa? Karena anak-anak itu masih mempunyai jiwa yang kosong. Apa yang dilakukan anak itu adalah cerminan dari orangtuanya sendiri.

Jangan pernah berharap punya anak yang cerdas, pengertian, mampu memahami orang lain dengan cepat ketika orangtua setiap hari banyak melabeli anak dengan kata-kata negatif, memarahi ketika mereka melakukan kesalahan. Bagi anak melakukan kesalahan adalah belajar.

Kebanyakan orang tua berpikir bahwa ketika anak melakukan kesalahan, kemudian mereka marah. Mereka ingin anaknya berhenti dari kesalahan itu. Orang tua ingin anaknya kapok, jera dan tidak mengulangi perbuatan buruk itu.

Ternyata, larangan orang tua ini menjadi bom waktu. Semakin ditekan, mereka semakin rendah diri, semakin dimarahi mereka akan semakin berani.

Sebaliknya, orang tua harus banyak memberikan apresiasi terhadap tindakan positif dan kebaikan yang dilakukan anak berusia pujian sebanyak-banyaknya. Beri dia apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya. Agar dia bangga dan bahagia. Agar hidupnya senang dan gembira.

Dengan banyak memberikan energi positif berupa pujian kepada anak-anak, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bangga ketika melakukan kebaikan, malu ketika melakukan kesalahan dan keburukan.

3# Disiplin terhadap aturan


Disiplin terhadap aturan yang telah dibuat orang tua pada anak adalah sesuatu yang sangat penting. Tujuan utama dari disiplin terhadap anak-anak adalah untuk mengontrol tindakan dan perilaku anak-anak.

Membuat peraturan di rumah membantu anak-anak untuk memahami apa yang diinginkan oleh orang tua. Apa tujuan orang tua? apa harapan besar orang tua? Semua peraturan dibuat dalam rangka untuk mengontrol perilaku dan tindakan anak-anak. DI mana anak anak masih berada di usia yang masih belum stabil.

Diantara peraturan yang berlaku di rumah-rumah biasanya adalah tidak boleh menonton TV sampai selesai mengerjakan PR. Tidak boleh main handphone sebelum belajar. Pembatasan main handphone, pembatasan melihat televisi, bermain pada jam-jam tertentu dalam durasi waktu tertentu.

Ketika orang tua membuat peraturan di rumah terhadap anak-anak tentu harus ada konsekuensi ketika dilanggar. Ketika anak melanggar peraturan yang dibuat oleh orang tua maka harus ada hukuman. Hukuman dibuat bukan untuk menyakiti tetapi untuk membuat anak jera dan takut. Agar dia tidak mengulangi perbuatannya lagi

Tetapi kebanyakan anak-anak menganggap bahwa disiplin dan peraturan yang ditetapkan oleh orang tua adalah menyakiti mereka. Sehingga mereka banyak yang berontak dan berani melawan orang tua.

Disinilah pentingnya peran komunikasi efektif antara anak dan orangtua. Agar terjadi saling memahami. Hingga akhirnya bisa tercapai tujuan orang tua mengantarkan anak-anak  jadi pribadi disiplin setiap hari.

4# Tentukan waktu bersama anak-anak


Terkadang sulit sekali bagi anak dan orangtua untuk bisa bertemu sekedar sarapan bersama di pagi hari.

Banyak orangtua yang terburu buru berangkat kerja karena kuatir terjadi macet di jalan. Banyak anak-anak yang bangun terlambat dan telat sehingga mereka buru-buru berangkat sekolah. 

Maka perlu dibuat waktu yang disepakati kapan mereka bisa duduk bersama sekedar untuk sarapan pagi atau makan malam.

Inilah saat-saat yang tepat untuk membangun dan menjalin komunikasi intensif antara anak dengan orang tua. Bagaimana orang tua bisa menggali potensi anak dalam suasana makan bersama ini.

Jangan sampai kebersamaan yang indah ini disalahpahami oleh anak sebagai ajang menghakimi karena mereka telah melakukan kesalahan di hari itu atau hari kemarin. Orang tua maunya menanyakan kondisi anak atau nanya "Kenapa dia melakukan kesalahan itu".

Orang tua berharap agar semua tidak diulangi di hari berikutnya. Tetapi terkadang anak salah memahami perhatian dan pertanyaan orangtua.  Dia merasa bersalah karena bikin kesalahan. Ahirnya dia merasa tidak nyaman ketika duduk bersama dengan orang tua sekedar untuk makan malam atau sarapan pagi.

Padahal tujuan orangtua bikin acara makan bersama adalah dalam rangka membangun komunikasi efektif dengan anak. Jadi orangtua harus pandai pandai menciptakan suasana akrab dan kebersamaan saat makan bersama.

5# Jadi orang tua teladan


Tahukah Bunda, bahwa anak-anak banyak belajar dari apa yang ada di sekitarnya terutama Mereka melihat orangtuanya sendiri.

Banyak diantara kita yang ingin punya anak yang lembut kata-katanya, halus ucapannya, bagus tutur katanya tetapi dalam kenyataannya kita sering berucap dan bertutur kata kepada anak dengan kata-kata yang kasar, suka marah pada mereka. 

Kata-kata kita itu bagi mereka adalah kata-kata akan menyakiti mereka. membekas dalam dada mereka. Bukan hanya itu, kata-kata kita ini akan dicontoh oleh anak tanpa mereka sadari.

Perilaku anak banyak mencontoh apa yang di ucapkan dan dikatakan oleh orang tua. Aslinya anak tidak dengan sadar dan sengaja mencontoh perilaku kata-kata dan ucapan orang tua tetapi secara otomatis anak-anak belajar dari alam bawah sadar mereka. Anak belajar dari tindakan dan ucapan orangtua yang setiap hari dilihat dan diperhatikannya. 

Kita semua tahu bahwa anak adalah sebaik-baik peniru. Mereka adalah peniru ulung yang bisa meniru apapun yang dilihat setiap hari.

Apalagi jika hal itu dilakukan dan dikerjakan oleh orang tua, tentu anak-anak akan melakukannya dengan senang hati tanpa diminta.Anak belum bisa membedakan apakah itu kata kata dan ucapan yang bagus atau buruk. Mereka tidak peduli karena mereka belum punya filter dari dalam dirinya.

Kita sebagai orangtua harus menjadi model dan contoh nyata bagi anak-anak, bagaimana kita bersikap dan berkata-kata. Usahakan berucap dan berkata di hadapan anak dengan kata-kata yang indah dan menyejukkan. Berikan ekspresi kata-kata kita, ekspresi yang lembut. Berikan nada dan intonasi kata-kata kita intonasi yang halus dan lembut. 

Anak belajar dari orang tuanya Bagaimana menghargai respek terhadap orang lain. Anak belajar toleransi, sopan, santun dan percaya diri.

Ajarkan kepada anak-anak mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan sesuatu dari orang lain. Ajarkan kepada anak untuk minta maaf ketika mereka melakukan kesalahan sekecil apapun. 

6# Membangun komunikasi yang efektif

Kita sebagai orang tua tidak bisa banyak berharap anak-anak bisa melakukan sesuatu dengan dirinya sendiri. Mereka belum mandiri. mereka masih butuh banyak penjelasan karena mereka belum dewasa. Anak-anak butuh banyak penjelasan dan perhatian yang penuh cinta kasih dari orang tuanya.

komunikasi yang efektif antara anak dan orangtua akan menjadi emabtan powerful bagi perilaku anak. anak akan mudah  memahami apa yang dikehendaki orangtua.Anak akan mencoba mengerti dan memahami harapan dan impian orangtua terhadap diri mereka.

Anak anak mudah menerima saran dan nasehat dari otangtua. anak akan menjadikan oangtua sebagai model yang patut di tiru dan di teladani. 

7# Tunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak

Setiap orang tua pasti menyayangi dan mencintai anak-anak sepenuh hati. Ini adalah kenyataan yang pasti dan tidak bisa dibantah lagi.

Tapi kenyataannya tidak semua anak bisa memahami bahwa orang tuanya mencintai dan menyayangi sepenuh hati. Apalagi apabila orang tua sering marah dan mengkritik tindakan anak setiap hari. mereka menganggap orang tua adalah orang yang cerewet, banyak ngomong, suka marah kepada mereka. Maka dari sini terjadi salah persepsi.

Salah persepsi ini harus segera direduksi dan di eliminasi secepat mungkin. Jika tidak, anak-anak akan memiliki persepsi yang negatif terhadap orang tuanya.

Padahal orang tuanya setiap hari melakukan sesuatu yang luar biasa untuk anak-anak. Mulai dari menyiapkan sarapan, mencuci pakaiannya, menyiapkan baju sekolahnya, membiayai semua kebutuhan, membayar semua biaya sekolahnya. 

Ketika anak banyak mengalami salah persepsi terhadap orangtunya. Mereka akan bertindak nekat terhadap orang tua. Mereka tidak peduli dengan kebaikan dan jasa besar yang diberikan orang tua kepada anak-anak.

Maka suatu saat orang tua perlu mengungkapkan perasaan sayang dan cinta kasih kepada anaknya. Bisa dengan memberikan hadiah, memberikan surprise. Mengajaknya jalan-jalan. Mengajaknya makan di tempat yang istimewa dan lain sebagainya.

Ini contoh kecil ungkapan cinta dan kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya yang sangat powerful meningkatkan hubungan emosional anak dengan orangtua.

Belum ada Komentar untuk "6 Panduan Menjadi Orangtua yang Luarbiasa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel